ku merasa iba kepadamu teman
hidupmu terbelenggu kenyataan
hingga kau tak bisa bedakan siang dan malam
hingga kau tak bisa bedakan terang dan hujan
engkau merintih meratapi kehidupan
engkau menangis meratapi kenyataan
terkadangpun engkau menangis
ketika kau tak mampu bertahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar